PANGERAN BELENDUNG

Entah sejak kapan gue mulai tertarik sama si Neng, yang jelas sebelum 17 Pebruari 2009 pastinya, hehe... Yang paling gue inget adalah waktu 24 September 2008, pas si Neng lagi ultah gue ngasih kado yang gue bikin sendiri. Kayaknya waktu itu gue lagi kesambet "setan rajin" dan emang niat juga sih pengen ngasih sesuatu yang spesial buat si Neng, sesuatu yang ga akan bisa dia beli di toko manapun.

Berbekal ketiadaan duit *curhat* gue pun ngobrak-ngabrik isi kamar kost-an buat mencari bahan-bahan yang bisa dipake untuk membuat sesuatu yang spesial. Kebetulan gue emang demen bebikinan, makanya kamar gue penuh sama crayon, kertas krep, kertas lipet, kardus bekas, plastik mika (sisa bahan presentasi buat OHP), karton warna-warni, spidol bermacam warna, pokoknya macem-macem lah yang bisa digunain buat bikin prakarya ada di kamar gue. Inspirasi bentuk kado yang mau gue buat bersumber dari hasil gue nonton Spacetoon, pokoknya ada salah satu program acara di stasiun TV ini yang ngasih tau cara bikin suatu prakarya. Acara buat bocah SD sih sebenernya, tapi sampe kuliah gue masih suka nonton, ehehehe... Waktu itu (lupa kapan) lagi episode cara membuat panggung mini untuk boneka Marionette (boneka yang digantung pake tali terus dimaininnya pake jari dari atas).

Marionette

Gue dengan pikiran liar gue saat itu mengembangkan konsep yang udah gue dapet dari acara itu, maka jadilah sebuah kado yang biasa aja sih sebenernya, tapi (sepertinya) gak ada yang jual sampe saat ini. Waktu gue ngasih, rada ragu-ragu gitu. Takutnya si Neng ga suka, soalnya keliatan banget gak modalnya, hehe.. Tapi untungnya ketakutan gue ga terbukti, si Neng dengan senang hati menerimanya. Kesenengan gue makin bertambah karena tuh kado masih terpajang di kamarnya dengan gagahnya, hohoho *senyum sumringah*

Masih dalam rangka 3rd Anniversary gue dengan pasangan, kali ini gue mau nerusin post-an sebelumnya. Tentang kehidupan gue sama anak manusia (yang selanjutmya gue sebut Neng). Oke kehidupan kami di 3 tahun belakangan gak sepenuhnya mulus. Awalnya bener-bener hambar, mungkin pengaruh dari embel2 "palsu" kali yee, jadi masih sama-sama cuek dan bodo amat. Tapi makin ke sini gue mulai sadar tentang misi gue menjadi pengecut itu. Gue pun pelan-pelan terus belajar dan menari cara bagaimana caranya hubungan ini bisa bener-bener berjalan tanpa ada hiasan "palsu" di belakangnya.

Alhamdulillahnya gayung bersambut, si Neng mulai memberi tanda kalau doi mau diajak serius. Walopun sampe sekarang (seinget gue) belum pernah terlontar kata "kita beneran pacaran ya", gue dan (Insya Allah) si Neng juga udah menganggap kalo yang kami jalani sekarang adalah hubungan yang serius yang kemudian akan menjadi "benar-benar serius" melangkah ke tahap selanjutnya.

Selama 3 tahun ini kami tumbuh menjadi pasangan yang konyol. Melakukan hal-hal konyol, ikutan acara2 di TV nasional, juga membuat skenario yang panjang untuk kehidupan kami. Mungkin gaya kami berpacaran juga agak sedikit beda dengan pasangan lainnya. Kami kerap melakukan pertandingan mengisi sudoku dengan berbagai level untuk menentukan siapa yang mentraktir apa, hadiah traktiran disesuaikan dengan level sudoku yang di isi. Beberapa waktu lalu kami sempet dateng ke sebuah pameran di JCC, dengan tiket 10rb kami bisa mendapatkan banyak hal. Numpang foto gratis sampai 5 kali, nyobain makanan gratis, sok-sokan konsultasi dan minta penawaran padahal cuma pengen tau harga, pokoknya pake prinsip mahasiswa deh, dengan membayar sedikit kami bisa mendapatkan banyak hal. Bahkan kami juga suka berdiskusi tentang hal-hal yang kurang lazim buat sepasang kekasih, misalnya aja tentang hukum tajwid, tentang pelafalan suatu kata, atau bahkan tentang senyawa kimia maupun cara Kerbau memamahbiak (yang ini boong deng, hihi). Kegiatan yang sering kami lakukan bersama adalah blog walking, bacain semua blog orang-orang yang kami kenal sambil menebak2 kepada siapa tulisan itu ditujukan atau sering juga kami cekakak-cekikik karena menemukan tulisan yang lucu dan minta banget buat dicengin kalo ketemu orangnya langsung, *Kepoman dan Kepowati sejati*

Pengalaman "tolol" juga sering kami alami. Pernah diusir dari Museum BI gara-gara berisik di lobby. Diusir satpam pas lagi nunggu temen di depan Balerung UI juga pernah, padahal baru jam 7 malem tapi kami malah dituduh "mojok" malem2. Heeyyyy Pak Satpam, ini baru jam 7 dan kami di depan Balerung juga yang terang benderang, ngapain "mojok" di sini. Oiya tingkah polah kami yang aneh juga sempet terekam kamera, dan itu diabadikan dalam video akhir tahun MBUI tahun 2009, joget2 gak jelas gitu yang tanpa kami sadari ada yang ngerekam.

Pokoknya kami (gue lebih tepatnya) mau jadi pasangan yang "begitulah adanya". Yang ga sok menye2, atau romantis2 gimanaaaaa gitu. Kami adalah kami, pasangan konyol yang bersahaja.  Untuk kedepannya? Sudah begitu banyak skenario yang kami tulis, saat ini kami hanya bisa berusaha dan berdoa agar Sang Sutradara mau memakai skenario yang telah kami buat. Ayo semuanya bilang "AAAMMMMMIIIINNNNNNNN"

Berikut beberapa cuplikan tingkah polah kami: