30 Hari Pemuja Manten, H - 28: Menentukan Tanggal Pernikahan


.


Tepat hari ini, di tanggal ini di bulan depan, momen bersejarah buat gue dan si Neng akan dihelat. Terus bagaimana kami menetapkan tanggal ini di bulan depan sebagai hari bersejarah kami? Hmmm sebelum itu mending gue bahas dulu kali ya biasanya berdasarkan apa aja orang menentukan tanggal pernikahan.

Okeh ini sih murni hasil pengamatan gue dengan analisa penuh kesotoyan. Jadi dasar yang biasa digunakan dalam menentukan tanggal pernikahan adalah:

1.      Hitung-hitungan Hari Baik
Gue juga ga tahu persis ya gimana konsep ini bisa muncul, dengan mengumpulkan macam-macam data terus dihitung-hitung maka ditemukanlah hari baik yang bisa dipakai untuk hari pernikahan. Gue sih percaya kalo semua hari adalah hari baik dan kayaknya enggan untuk menggunakan cara ini, tapi masih banyak orang yang menggunakan cara ini untuk menentukan tanggal pernikahan, biasanya sih orang-orang yang mempertahankan adat-istiadat dan warisan dari leluhur.

2.      Momen Tertentu
Ada lagi cara lain dalam menentukan tanggal pernikahan, yaitu dibarengi dengan suatu momen, misalnya pas salah satu dari pengantin sedang berulang tahun atau bertepatan dengan tanggal jadian sang pengantin atau moment-moment lainnya yang layak untuk disandingkan dengan tanggal pernikahan.

3.      Tanggal cantik
Kalo yang ini yang lumayan ngehits saat ini. Setiap tahunnya pasti ada aja tanggal cantik yang jadi incaran banyak calon pengantin, 10 November 2012 misalnya yang kalau dirangkai jadi 10-11-12. Di tanggal itu gue sendiri sampai mendapat 4 undangan, temen gue bahkan sampe ada yang 6 undangan. Bener-bener jadi rebutan kalo tanggal cantik ini mah. Positifnya sih, karena banyak yang meggelar hajatan jadi tamu tersebar di berbagai tempat, banyak yang dateng cuma bentar, salaman langsung chaw, imbasnya adalah makanan jadi aman dan gak akan kurang, hehehe. Tapi kekurangannya lebih banyak sih. Satu yang pasti adalah susah nyari vendor, karena rebutan sama yang lain.

4.      Tergantung Gedung
Nah kalo yang ini lebih banyak lagi yang make. Karena susah nyari gedung yang sesuai kriteria dan memiliki jadwal yang kosong di tanggal yang kita inginkan, jadi banyak yang akhirnya nentuin tanggal pernikahan menyesuaikan jadwal kosongnya gedung. Jadi tanggal berapa gedung itu belum ada yang booking maka tanggal itu pulalah yang ditetapkan sebagai tanggal pernikahan. Kasian ya, tapi gak masalah juga sih menurut gue mah asal kriteria lain terpenuhi kaya lokasi, kapasitas, harga dan hari yang diinginkan (antara Sabtu siang/malem dan Minggu siang/malem).

Udah sih, menurut gue 4 hal itu aja yang menjadi dasar orang-orang dalam menentukan tanggal pernikahannya. Lantas gimana dengan gue dan si Neng? Karena kami percaya semua hari adalah hari baik maka yang nomer 1 dicoret. Buat yang nomer 2 juga tadinya mau kami pake, yaitu pas anniversary kami, tapi Nyokap gue gak setuju di bulan Februari alesannya sih masih musim hujan. Lantaran gue ultah Juni dan si Neng September (kelamaan), jadi nomer 2 juga dicoret.

Nomer 3? Hmmm gue sama si Neng kayaknya gak segitu tergila-gilanya dengan tanggal cantik, jadi kamipun mencoretnya. Hehehe intinya gue sama si Neng menentukan tanggal pernikahan kami berdasarkan jadwal kosongnya gedung yang kami inginkan. Pokoknya asal Sabtu siang, kapasitas besar, lokasi strategis dan harga sewanya muree, kapanpun gak masalah buat kami.

Setelah kami tentukan tanggal tersebut, ternyata setelah dicek sama salah seorang keluarganya si Neng yang emang bisa ngitung hari baik, tanggal yang kami tentukan juga merupakan hari baik. Alhamdulillah aja deh gue mah kalo emang iya. Nah sadar gak sadar, tanggal yang ditentukan itu juga (bisa dibilang) tanggal cantik. Coba deh rangkai sendiri, tanggal hari ini, bulan depan dan di tahun ini. Cantiiiiik kan angkanya? Ehehehehe *maksa*

Terus buat point nomer 2? Ternyata di tanggal ini juga pernah terjadi suatu momen buat gue dan si Neng. Di tanggal ini tepat setahun yang lalu gue dan si Neng DP catering, jiaaaaaahhhhh.....