Tepat hari ini, di tanggal ini di bulan
depan, momen bersejarah buat gue dan si Neng akan dihelat. Terus bagaimana kami
menetapkan tanggal ini di bulan depan sebagai hari bersejarah kami? Hmmm
sebelum itu mending gue bahas dulu kali ya biasanya berdasarkan apa aja orang
menentukan tanggal pernikahan.
Okeh ini sih murni hasil pengamatan gue
dengan analisa penuh kesotoyan. Jadi dasar yang biasa digunakan dalam
menentukan tanggal pernikahan adalah:
1. Hitung-hitungan
Hari Baik
Gue juga ga tahu persis ya gimana
konsep ini bisa muncul, dengan mengumpulkan macam-macam data terus
dihitung-hitung maka ditemukanlah hari baik yang bisa dipakai untuk hari
pernikahan. Gue sih percaya kalo semua hari adalah hari baik dan kayaknya
enggan untuk menggunakan cara ini, tapi masih banyak orang yang menggunakan
cara ini untuk menentukan tanggal pernikahan, biasanya sih orang-orang yang
mempertahankan adat-istiadat dan warisan dari leluhur.
2. Momen
Tertentu
Ada lagi cara lain dalam menentukan
tanggal pernikahan, yaitu dibarengi dengan suatu momen, misalnya pas salah satu
dari pengantin sedang berulang tahun atau bertepatan dengan tanggal jadian sang
pengantin atau moment-moment lainnya yang layak untuk disandingkan dengan
tanggal pernikahan.
3. Tanggal
cantik
Kalo yang ini yang lumayan ngehits
saat ini. Setiap tahunnya pasti ada aja tanggal cantik yang jadi incaran banyak
calon pengantin, 10 November 2012 misalnya yang kalau dirangkai jadi 10-11-12.
Di tanggal itu gue sendiri sampai mendapat 4 undangan, temen gue bahkan sampe
ada yang 6 undangan. Bener-bener jadi rebutan kalo tanggal cantik ini mah.
Positifnya sih, karena banyak yang meggelar hajatan jadi tamu tersebar di
berbagai tempat, banyak yang dateng cuma bentar, salaman langsung chaw,
imbasnya adalah makanan jadi aman dan gak akan kurang, hehehe. Tapi
kekurangannya lebih banyak sih. Satu yang pasti adalah susah nyari vendor,
karena rebutan sama yang lain.
4. Tergantung
Gedung
Nah kalo yang ini lebih banyak lagi
yang make. Karena susah nyari gedung yang sesuai kriteria dan memiliki jadwal
yang kosong di tanggal yang kita inginkan, jadi banyak yang akhirnya nentuin
tanggal pernikahan menyesuaikan jadwal kosongnya gedung. Jadi tanggal berapa
gedung itu belum ada yang booking maka tanggal itu pulalah yang ditetapkan
sebagai tanggal pernikahan. Kasian ya, tapi gak masalah juga sih menurut gue
mah asal kriteria lain terpenuhi kaya lokasi, kapasitas, harga dan hari yang
diinginkan (antara Sabtu siang/malem dan Minggu siang/malem).
Udah sih,
menurut gue 4 hal itu aja yang menjadi dasar orang-orang dalam menentukan
tanggal pernikahannya. Lantas gimana dengan gue dan si Neng? Karena kami
percaya semua hari adalah hari baik maka yang nomer 1 dicoret. Buat yang nomer
2 juga tadinya mau kami pake, yaitu pas anniversary kami, tapi Nyokap gue gak
setuju di bulan Februari alesannya sih masih musim hujan. Lantaran gue ultah
Juni dan si Neng September (kelamaan), jadi nomer 2 juga dicoret.
Nomer 3? Hmmm
gue sama si Neng kayaknya gak segitu tergila-gilanya dengan tanggal cantik,
jadi kamipun mencoretnya. Hehehe intinya gue sama si Neng menentukan tanggal
pernikahan kami berdasarkan jadwal kosongnya gedung yang kami inginkan.
Pokoknya asal Sabtu siang, kapasitas besar, lokasi strategis dan harga sewanya
muree, kapanpun gak masalah buat kami.
Setelah kami
tentukan tanggal tersebut, ternyata setelah dicek sama salah seorang
keluarganya si Neng yang emang bisa ngitung hari baik, tanggal yang kami
tentukan juga merupakan hari baik. Alhamdulillah aja deh gue mah kalo emang
iya. Nah sadar gak sadar, tanggal yang ditentukan itu juga (bisa dibilang)
tanggal cantik. Coba deh rangkai sendiri, tanggal hari ini, bulan depan dan di
tahun ini. Cantiiiiik kan angkanya? Ehehehehe *maksa*
Terus buat point
nomer 2? Ternyata di tanggal ini juga pernah terjadi suatu momen buat gue dan
si Neng. Di tanggal ini tepat setahun yang lalu gue dan si Neng DP catering,
jiaaaaaahhhhh.....
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =)) Post a Comment