30 Ulasan Mantenan Pangeran, Ulasan 30: WO Buatan Sendiri


.


Beberapa waktu yang lalu ada yang message gue via Facebook, nanyain seputar mantenan, terus ada satu pertanyaannya yang gue inget “Sebenernya perlu gak sih WO itu?”. Mungkin pertanyaan ini juga yang ditanyakan beberapa orang yang sedang mempersiapkan mantenannya.

Kalo menurut gue, perlu atau gaknya WO di acara mantenan kita itu tergantung dengan kebutuhan. WO yang merupakan singkatan dari Wedding Organizer sendiri menurut gue terbagi atas dua kategori besar, pertama adalah WO yang ngurus semuanya dan yang kedua adalah WO yang hanya mengurus di hari H aja. Untuk kategori pertama itu, perintilan mantenan kita semuanya diurus sama WO. Mungkin yang udah pernah baca “A Verry Yuppy Wedding” karya Ika Natassa bisa punya gambaran. Pokoknya semua urusan mantenan kita dipegang sama WO, mulai dari pencarian dan penentuan vendor, jadwal ketemu vendor sampe pelaksanaan hari H juga diurus WO. Kalo yang kedua itu, semua perintilan acara sebelum hari H kita dan keluarga sendiri yang mengurusnya, nah pas di hari H itu baru serahkan semua ke WO.

Balik lagi ke pertanyaan awal tentang penting nggaknya WO, pokoknya sesuai kebutuhan. Kalo calon pengantin dan semua keluarganya merupakan orang yang sangat sibuk, yah gak ada salahnya pake jasa WO kategori pertama. Pokoknya semua udah diatur oleh WO, kita tinggal bilang aje pengen acara yang seperti apa. Walopun semua diatur WO, kita tetep harus berkontribusi juga looh, karena gimanapun ini adalah acara kita. Kitalah yang akhirnya menentukan vendor mana yang akan dipakai, WO hanya menyodorkan pilihan aja. Untungnya pake WO jenis ini sih, waktu kita gak kebuang banyak untuk mengurus perintilan mantenan yang seabreg, udah gitu juga kita akan banyak dapet referensi karena biasanya WO itu udah tau mana vendor-vendor terbaik di masing-masing bidangnya. Kalo keburukannya yah masalah dana, pastinya akan memakan dana yang lebih banyak kalo pake WO ketimbang ngurus sendiri. Jadi intinya, kalo emang gak punya waktu/ogah ribet terus dana tersedia mah gak ada salahnya menggunakanb jasa WO full service.

Kalo kita punya waktu banyak buat ngurusin perintilan mantenan, mendingan sih urus sendiri aja kali ya, lebih ngesave budget juga. Nah permasalahan berikutnya adalah, apakah kita punya orang-orang yang bisa dipercaya untuk memegang acara kita di hari H? Problem yang saat ini sering muncul adalah keberadaan saudara dan teman dekat yang berada jauh dari kita, kalo kayak gini sepertinya agak susah buat membentuk mereka menjadi panitia di hari H. Nah disinilah WO kategori kedua dibutuhkan, kita bisa memakai jasa WO untuk mengurus hari H mantenan kita. Gak mau kan, semua yang udah kita susun malah berantakan karena gak ada yang mengurusnya dengan baik di hari H? Biasanya sih untuk WO jenis ini memasang tarif yang lebih murah dibandingkan dengan WO kategori pertama, karena mereka emang gak ribet ngurus semua perintilan, tinggal eksekusi aje di hari H. Oiya karena kita yang tau semua perintilan, ketika ingin menyerahkan tugas ke WO, maka kita mesti bener-bener mendelegasikan tugas dengan baik. Pastikan semua detil tersampaikan agar tidak ada miss ketika pelaksanaan.

Nah buat yang punya banyak waktu untuk mengurus perintilan mantenan, terus juga punya temen atau saudara yang bisa diandalkan ketika hari H apalagi budget mantenan kita terbatas, gue rasa udah gak perlu lagi jasa WO di mantenan kita. Hal ini juga yang kemaren gue alami. Sebenernya karena gak ada dana lebih sih, hehe.

Semua perintilan pra resepsi gue dan si Neng yang ngurus, kadang dibantu Enyak Babehnya si Neng juga sih. Gue sama si Neng emang sengaja ngurus sendiri semua perintilan, pokoknya kami ingin semua vendor kami yang menentukan, detil konsep dan segala reribetan lainnya sesuai keinginan kami. Pokoknya acara mantenan kami harus ‘kami’ banget!

Nah buat hari H, gue dan si Neng gak pake jasa WO, selain karena gak ada budget lebih kami juga masih punya keluarga dan teman yang sangat bisa diandalkan. Gue mempercayakan semuanya ke mereka, akhirnya malah kaya gue bikin WO sendiri. Panitia yang kami buat terdiri dari panitia inti, panitia keluarga dan panitia tambahan. Panitia inti terdiri dari gengnya si Neng, Ucrin (Erwin, Mila Doni), ditambah Vanya (sahabatnya si Neng pas kuliah). Mereka bertugas mulai dari Kamis malam sampe setelah acara selesai. Pokoknya mereka ini yang bertanggung jawab untuk semua hal penting di mantenan gue.

Vania dan Erwin

Doni

Mila

Ucrin

Ini dia tim intinya plus Mas Eza
Panitia keluarga itu terdiri dari keluarga inti kami dan keluarga besarnya si Neng. Keluarga besar gue emang sengaja gak dilibatkan, karena susah koordinasinya lantaran jaraknya yang jauh, mereka juga belum pernah kondangan di gedung, jadi gue mau membiarkan mereka menikmati acara. Panitia keluarga ini ada adeknya si Neng beserta pacar. Sepupu-sepupunya si Neng yang jadi penerima tamu dan LO VIP, terus juga Om dan Tantenya si Neng yang mengurus hal lainnya.

Sepupu-sepupunya si Neng



Adeknya si Neng dan Arif

Keduanya banyak bantu dari masa perencanaan

Kalo panitia tambahan ini terdiri dari pager ayu dan pager bagus yang juga mendapat pekerjaan lainnya. Mereka yang semuanya adalah temen di MBUI sangat membantu sekali, apalagi pas rapat perdana, mereka semua yang jadi quality control undangan dan souvenir gue, satu persatu dicekkin. Selain, temen MBUI panitia tambahan juga ada suaminya Mila, Mas Eza. Ada supir Enyaknya si Neng, Pak Sobur dan juga temen Enyaknya si Neng yang bertugas mengenali tamu-tamu VIP di pintu masuk.



Ini Diah sama Mail, geng gue waktu jadi Kaderisasi MBUI

Mila dan Mas Eza

Kepada mereka semualah kelangsungan acara kami serahkan. Semua panitia udah gue bekali dengan baik. Beberapa kali gue adain rapat koordinasi, gue bikinin buku panduan yang berisi semua detil, yang gak sempet dateng buat rapat koordinasi pun gue kirimin hasil rapat beserta soft file buku panduannya. Pokoknya gue memastikan kalo semua orang tau apa yang mesti dikerjain di hari H, gak mau juga acara gue berantakan karena panitianya gak tau mau ngapain lantaran gue gak mendelegasikan tugas dengan baik. Alhamdulillah sesuatu yang buruk gak terjadi. Gak sempurna juga sih, tapi itu udah cukup bagi gue. Semua acara berjalan lancar. Alhamdulillah..

Oiya, sebagian besar panitia gue adalah anak muda, yah masih sejiwalah sama gue dan si Neng. Hal ini gue dan si Neng lakukan agar gak terlalu ribet ngaturnya, gak kebanyakan beda paham dan pemikiran juga. Terus gak gak enak juga ngatur-ngatur orang yang lebih tua, hehe. Tua yang gue maksud di sini adalah angkatan orang tua gue dan si Neng yeee. Pernah juga pengalaman temen gue yang panitia mantenannya sebagian besar adalah temen dari ortunya, mulai h-1 sampe menjelang resepsi mengeluhkan terus-terusan tingkah polah mereka. Gue gak bilang yang tua itu gak bisa kerja sih, tapi kan kadang mereka suka seru sendiri. Menurut gue sih beda aje, ketika yang megang acara adalah temen sepermainan kita yang tau gimana maunya kita.

Setelah acara, banyak yang menanyakan gue pake WO mana, katanya sih bagus kerja mereka semua, masih muda-muda dan sangat rapi kerjanya. Ketika gue bilang gak pake WO, semuanya adalah panitia bentukan sendiri yang terdiri dari teman dan keluarga, banyak yang gak percaya looh. Katanya mustahil aje, acara mantenan gue yang penuh dengan ragam acara dan detil konsep tidak ditangani oleh WO professional. Hohoho gue pun bangga. Tengs berat yeee buat semua!!

*Btw, di sini gue mau menegaskan kalo catering yang menyediakan paketan lengkap itu bukan termasuk WO! Soalnya gue sering dengar orang bilang kalo WOnya adalah Puspita Sawargi, itu salah menurut gue. Mereka hanya menyediakan paketan lengkap untuk memudahkan persiapan aje, tapi mereka sama sekali gak bertanggung jawab akan berlangsungnya acara dan perintilan lainnya.